TAK lama lagi, mengisi baterai ponsel bisa dilakukan menggunakan listrik dari panas tubuh, melalui saku baju atau sleeping bag. Operator jaringan ponsel di Inggris, Vodafone, mengungkapkan pada pertengahan Juni 2013, teknologi ini disebut Power Pocket.
Energi listrik panas tubuh itu bekerja dengan teknologi yang disebut thermocouples. Thermocouples merupakan sepasang material termoelektrik amat kecil dan fleksibel. Untuk menangkap panas tubuh, alat ini dicetak dan disambungkan pada kantong baju atau celana.
Stephen Beeby, profesor sistem elektronik di University of Southampton mengatakan, salah satu sisi dari kantung itu dingin dan sisi lainnya panas. “Saat tubuh menghasilkan panas melalui kantung itu, Anda menciptakan voltase dan arus. Voltase dan arus secara bersamaan menghasilkan kekuatan tenaga listrik," ujarnya.
Listrik yang tercipta dari perbedaan suhu antara lapisan dalam dan luar kantong inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk mengisi ulang energi baterai. Jika ponsel diletakkan selama 4 jam dalam saku baju yang memiliki thermocouples, secara otomatis baterainya akan terisi untuk pemakaian selama sekitar 4 jam pula.
Perangkat ini tersedia di Isle of Wight Festival dari 13-16 Juni 2013 di Inggris, danakan hadir pula dalam festival sposor Vodafone yang lainnya.
Inovasi teknologi tentang pengisian baterai ponsel melalui panas tubuh sebelumnya pernah dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana dari Wake Forest University, di North Carolina, Amerika Serikat pada akhir Februari 2012. Ia menamakan teknologi itu dengan sebutan Power Felt.
Inovasi pengisian baterai ponsel lainnya juga bisa dilakukan dengan bersepeda, dengan tenaga air bahkan pada akhir Mei 2013 ditemukan pengisi baterai ponsel yang hanya memerlukan waktu 20 detik. (*)
Energi listrik panas tubuh itu bekerja dengan teknologi yang disebut thermocouples. Thermocouples merupakan sepasang material termoelektrik amat kecil dan fleksibel. Untuk menangkap panas tubuh, alat ini dicetak dan disambungkan pada kantong baju atau celana.
Stephen Beeby, profesor sistem elektronik di University of Southampton mengatakan, salah satu sisi dari kantung itu dingin dan sisi lainnya panas. “Saat tubuh menghasilkan panas melalui kantung itu, Anda menciptakan voltase dan arus. Voltase dan arus secara bersamaan menghasilkan kekuatan tenaga listrik," ujarnya.
Listrik yang tercipta dari perbedaan suhu antara lapisan dalam dan luar kantong inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk mengisi ulang energi baterai. Jika ponsel diletakkan selama 4 jam dalam saku baju yang memiliki thermocouples, secara otomatis baterainya akan terisi untuk pemakaian selama sekitar 4 jam pula.
Perangkat ini tersedia di Isle of Wight Festival dari 13-16 Juni 2013 di Inggris, danakan hadir pula dalam festival sposor Vodafone yang lainnya.
Inovasi teknologi tentang pengisian baterai ponsel melalui panas tubuh sebelumnya pernah dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana dari Wake Forest University, di North Carolina, Amerika Serikat pada akhir Februari 2012. Ia menamakan teknologi itu dengan sebutan Power Felt.
Inovasi pengisian baterai ponsel lainnya juga bisa dilakukan dengan bersepeda, dengan tenaga air bahkan pada akhir Mei 2013 ditemukan pengisi baterai ponsel yang hanya memerlukan waktu 20 detik. (*)
Sumber: Tempo
0 komentar:
Posting Komentar