SONY mluncurkan binokuler atau teropong (keker) berteknologi digital, sehingga bisa membantu merekam apapun yang dilihat. Keker ini merupakan perangkat digital penyempurnaan dari keker versi analog.
Generasi kedua dari keker digital Sony, disebut DEV-50V. Keker digital Sony ini bisa merekam yang dilihat sementara masih melalui lensa yang bisa memberi lebih dari 25 kali perbesaran. Pengguna bisa gunakan keker digital ini untuk menonton acara olahraga dan merekamnya pada waktu yang sama.
DEV-50V didukung dengan prosesor gambar Sony Bionz yang bisa digunakan untuk merekam video berkualitas tinggi dalam format MPEG-4 dan 3D HD: AVCHD. Keker digital ini juga bisa memotret dengan kekuatan 20.4 Megapixel. Selain itu, dilengkapi juga dengan mikrofon stereo dan mono speaker. Pengguna bisa menyimpan hasil rekaman di memori internal atau eksternal.
Generasi sebelumnya DEV-5 memiliki 10x zoom dan kameranya masih 7.1 Megapixel. Sedangkan versi barunya, DEV-50V, 30 persen lebih cerah. Sony mulai memasarkan DEV-50v pada bulan Juni dengan harga 2.000 dolar atau setara dengan 19 juta rupiah.
Keunggulan Sony DEV-50V lainnya terletak pada stabilisasi gambar Optical SteadyShot. Juga dilengkapi auto fokus, sehingga tak perlu menghabiskan waktu untuk mengatur perbesaran supaya melihat sesuatu lebih jelas.
Jika pemandangan berganti, maka begitu juga auto fokus. Sensor gambar Exmor R bisa mengganti tingkat kecerahan jika melihat pemandangan dengan cahaya remang atau cerah.
Selama perangkat ini kompatibel dengan teknologi Sony Bravia, pengguna bisa berbagi hasil rekaman melalui output HDMI dan menampilkannya di TV. DEV-50V berbobot 46 gram. Sony DEV-50V juga antiair dan antidebu, jadi bisa membawanya bertualang. (*)
Generasi kedua dari keker digital Sony, disebut DEV-50V. Keker digital Sony ini bisa merekam yang dilihat sementara masih melalui lensa yang bisa memberi lebih dari 25 kali perbesaran. Pengguna bisa gunakan keker digital ini untuk menonton acara olahraga dan merekamnya pada waktu yang sama.
DEV-50V didukung dengan prosesor gambar Sony Bionz yang bisa digunakan untuk merekam video berkualitas tinggi dalam format MPEG-4 dan 3D HD: AVCHD. Keker digital ini juga bisa memotret dengan kekuatan 20.4 Megapixel. Selain itu, dilengkapi juga dengan mikrofon stereo dan mono speaker. Pengguna bisa menyimpan hasil rekaman di memori internal atau eksternal.
Generasi sebelumnya DEV-5 memiliki 10x zoom dan kameranya masih 7.1 Megapixel. Sedangkan versi barunya, DEV-50V, 30 persen lebih cerah. Sony mulai memasarkan DEV-50v pada bulan Juni dengan harga 2.000 dolar atau setara dengan 19 juta rupiah.
Keunggulan Sony DEV-50V lainnya terletak pada stabilisasi gambar Optical SteadyShot. Juga dilengkapi auto fokus, sehingga tak perlu menghabiskan waktu untuk mengatur perbesaran supaya melihat sesuatu lebih jelas.
Jika pemandangan berganti, maka begitu juga auto fokus. Sensor gambar Exmor R bisa mengganti tingkat kecerahan jika melihat pemandangan dengan cahaya remang atau cerah.
Selama perangkat ini kompatibel dengan teknologi Sony Bravia, pengguna bisa berbagi hasil rekaman melalui output HDMI dan menampilkannya di TV. DEV-50V berbobot 46 gram. Sony DEV-50V juga antiair dan antidebu, jadi bisa membawanya bertualang. (*)
Sumber: tempo
0 komentar:
Posting Komentar