SUKA atau tidak, keberadaan mobile photography tak bisa dihindari lagi. Memotret dengan medium ponsel memberikan nuansa baru bagi dunia fotografi dengan tren pertumbuhan yang pesat. Beberapa penyedia layanan stock photo yang sebelumnya tak terlalu menghiraukan, kini mulai membuka mata. Salah satunya adalah iStock Photo. Berikut tips penggunaannya ala iStock Photo.
1. Kenali Perangkat
Biasanya ponsel kamera memiliki rentang kecepatan rana (shutter speed) yang terbatas dan aperture-nya tetap (fixed). Penyesuaian eksposur biasanya diadaptasi dari ISO itu pun otomatis. Banyak aplikasi yang membantu mengurangi atau menghilangkan keterbatasan kamera ponsel.
2. Ketahui Aplikasi
Platform iOS memiliki aplikasi fotografi yang paling melimpah dan kaya fitur dibanding lainnya. Di iOS ada Camera+ dan Camera Awesome yang memiliki grid tools, level, pengolahan gambar dan kontrol bagus untuk exposure maupun fokus.
Juga aneka filter canggih dengan antarmuka simpel untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi. Jika ingin memotret dengan efek long exposure, di iOS juga ada aplikasi Slow Shutter dengan noise minimum yang cocok untuk memotret aliran sungai atau suasana lalu lintas malam hari. Untuk pengolahan gambar, banyak aplikasi handal seperti Adobe Photoshop Express, Snapseed, dan sebagainya. Yang terpenting, selalu simpan gamabr dengan resolusi tertinggi dan buatlah kopi sebelum mengaplikasikan aneka filter.
3. Eskposur yang tepat
Foto hasil jepretan selalu lebih baik jika exposure-nya tepat. Ini berlaku untuk semua kamera, baik DSLR maupun ponsel. Meski Anda bisa mengolahnya dengan berbagai aplikasi maupun filter yang canggih, tetapi pencahayaan selalu menjadi pondasi untuk menghasilkan foto yang baik.
Perlu diketahui, ponsel memiliki sensor kamera yang kecil, sehingga penangkapan cahaya tak sehebat DSLR. Untuk itu, Anda bisa mengoptimalkan cahaya yang tersedia seperti sinar matahari, mencari tempat teduh, menggunakan selembar kertas untuk memantulkan cahaya, dan sebagainya. Penggunaan lampu flash kurang direkomendasikan karena pancaran cahaya yang terbatas dan tidak ada pengaturan sehingga hasilnya seringkali kurang baik. Gunakan Flash sebagai opsi terakhir.
4. Komposisi adalah raja
Seperti halnya eksposur, komposisi adalah unsur vital dalam fotografi, apapun medium yang dipakai. Agar memotret dengan lebih baik menggunakan kamera ponsel, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
The rule of thirds — hukum sepertiga bagian ini menjadi pondasi fotografi. Jangan meletakkan subyek di bagian tengah, tetapi usahakan di sepertiga kanan, kiri, atas, atau bawah. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan garis vertikal maupun horizontal. Anda bisa memakai fitur grid yang biasanya ada di menu kamera.
• Obyek dengan kurva atau garis konvergen selalu menarik untuk dilihat.
• Manfaatkan warna komplementer. Gunakan pola warna dan bentuk untuk menambah daya tarik komposisi.
• Perhatikan latar belakang Anda. Jangan sampai ada yang bocor sehingga merusak tampilan foto. Meski demikian, Anda bisa berimprovisasi dengan tidak perlu menunggu komposisi yang sempurna. Karena kadang justru di situ nilai lebihnya. Terpenting, gunakan insting Anda.
• Break the rules! Melanggar peraturan seringkali dibutuhkan dan menghasilkan foto yang keren. Tetapi Anda harus tahu mengapa dan kapan harus melanggar peraturan fotografi.
5. Membingkai foto (framing)
Manfaatkan benda-benda di latar depan (foreground) untuk membingkai subjek utama sehingga memberi kesan kedalaman pada hasil foto. Anda bisa memotret melalui jendela, cerming, benda-benda lainnya. Framing menyediakan konteks dan meningkatkan perhatian.
6. Ubah perspektif
Lihat dengan angle dan sudut pandang yang berbeda untuk menambahkan perhatian pada komposisi. Jangan takut turun ke tanah untuk mendapatkan angle frog eye view, memanjat dinding atau pohon untuk bird eye view. Anda juga bisa mendekat dan fokus pada detail yang kecil, atau sebaliknya memperluas area. Beberapa efek aplikasi bisa dipakai untuk menambahkan variasi yang keren antara lain tilt-shift, distortion, dan selective focus/blur.
7. Black and White
Ada beberapa alasan mengapa foto dibuat hitam putih. Diantaranya adalah agar lebih kuat esensi fotonya, menghapus warna-wana yang tidak diperlukan, memanfaatkan kelebihan backlight dan siluet, melindungi gambar yang bising atau buruk.
8. Crop
Terkadang hal-hal terjadi dengan cepat dan Anda perlu bereaksi langsung untuk memotret, tanpa perlu waktu untuk memikirkan komposisi. Tak masalah karena resolusi kamera yang semakin tinggi dengan gambar yang tajam membuat Anda lebih leluasa untuk melakukan pemotongan gambar atau cropping. Banyak aplikasi yang mendukung cropping, bahkan kebanyakan smartphone sudah menjadikannya fitur built-in. Bisa jadi, satu foto bisa menghasilkan berbeda angle yang berbeda berkat crop ini. Crop yang tepat bisa mengubah atau meningkatkan konteks gambar.
9. Pergunakan Aksesoris
Jika ingin serius dalam mobile photography, Anda bisa menggunakan beberapa aksesoris gear yang kini sudah tersedia. Seperti mini tripod; lensa magnetik tambahan untuk efek : macro, fish eye, telephoto, dan sebagainya. Jika ingin memotret di dalam air, casing underwater untuk ponsel juga sudah ada yang menjualnya.
10. Sering memotret dan upload
Kelebihan mobile photography seperti halnya kamera digital adalah kita bisa memotret sebanyak mungkin tanpa takut kehabisan film, kecuali jika baterai habis atau memori penuh. Seringlah memotret berbagai obyek yang menarik di sekitar Anda. Karena ini akan mengasah insting fotografi. Rajin upload di photo sharing seperti Instagram juga berguna, karena bisa mendapat komentar atau masukan dari pengguna lain.
Kamera ponsel pun bisa menjadi tool untuk produksi stock foto berkualitas. Karena yang membuat Anda profesional adalah mata, pikiran, dan skill, bukan gear atau kamera. Mungkin smartphone tidak akan menggantikan kedigdayaan kamera DSLR, tetapi bisa menjadi alternatif. Kamera smartphone membuat pengguna bisa bereksperimen dengan fun. Anda menjadi terasah untuk eksplorasi dengan lebih intim sembari meningkatkan spontanitas. Selamat berkarya dan bersenang-senang dengan mobile photography. (*)
1. Kenali Perangkat
Biasanya ponsel kamera memiliki rentang kecepatan rana (shutter speed) yang terbatas dan aperture-nya tetap (fixed). Penyesuaian eksposur biasanya diadaptasi dari ISO itu pun otomatis. Banyak aplikasi yang membantu mengurangi atau menghilangkan keterbatasan kamera ponsel.
2. Ketahui Aplikasi
Platform iOS memiliki aplikasi fotografi yang paling melimpah dan kaya fitur dibanding lainnya. Di iOS ada Camera+ dan Camera Awesome yang memiliki grid tools, level, pengolahan gambar dan kontrol bagus untuk exposure maupun fokus.
Juga aneka filter canggih dengan antarmuka simpel untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi. Jika ingin memotret dengan efek long exposure, di iOS juga ada aplikasi Slow Shutter dengan noise minimum yang cocok untuk memotret aliran sungai atau suasana lalu lintas malam hari. Untuk pengolahan gambar, banyak aplikasi handal seperti Adobe Photoshop Express, Snapseed, dan sebagainya. Yang terpenting, selalu simpan gamabr dengan resolusi tertinggi dan buatlah kopi sebelum mengaplikasikan aneka filter.
3. Eskposur yang tepat
Foto hasil jepretan selalu lebih baik jika exposure-nya tepat. Ini berlaku untuk semua kamera, baik DSLR maupun ponsel. Meski Anda bisa mengolahnya dengan berbagai aplikasi maupun filter yang canggih, tetapi pencahayaan selalu menjadi pondasi untuk menghasilkan foto yang baik.
Perlu diketahui, ponsel memiliki sensor kamera yang kecil, sehingga penangkapan cahaya tak sehebat DSLR. Untuk itu, Anda bisa mengoptimalkan cahaya yang tersedia seperti sinar matahari, mencari tempat teduh, menggunakan selembar kertas untuk memantulkan cahaya, dan sebagainya. Penggunaan lampu flash kurang direkomendasikan karena pancaran cahaya yang terbatas dan tidak ada pengaturan sehingga hasilnya seringkali kurang baik. Gunakan Flash sebagai opsi terakhir.
4. Komposisi adalah raja
Seperti halnya eksposur, komposisi adalah unsur vital dalam fotografi, apapun medium yang dipakai. Agar memotret dengan lebih baik menggunakan kamera ponsel, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
The rule of thirds — hukum sepertiga bagian ini menjadi pondasi fotografi. Jangan meletakkan subyek di bagian tengah, tetapi usahakan di sepertiga kanan, kiri, atas, atau bawah. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan garis vertikal maupun horizontal. Anda bisa memakai fitur grid yang biasanya ada di menu kamera.
• Obyek dengan kurva atau garis konvergen selalu menarik untuk dilihat.
• Manfaatkan warna komplementer. Gunakan pola warna dan bentuk untuk menambah daya tarik komposisi.
• Perhatikan latar belakang Anda. Jangan sampai ada yang bocor sehingga merusak tampilan foto. Meski demikian, Anda bisa berimprovisasi dengan tidak perlu menunggu komposisi yang sempurna. Karena kadang justru di situ nilai lebihnya. Terpenting, gunakan insting Anda.
• Break the rules! Melanggar peraturan seringkali dibutuhkan dan menghasilkan foto yang keren. Tetapi Anda harus tahu mengapa dan kapan harus melanggar peraturan fotografi.
5. Membingkai foto (framing)
Manfaatkan benda-benda di latar depan (foreground) untuk membingkai subjek utama sehingga memberi kesan kedalaman pada hasil foto. Anda bisa memotret melalui jendela, cerming, benda-benda lainnya. Framing menyediakan konteks dan meningkatkan perhatian.
6. Ubah perspektif
Lihat dengan angle dan sudut pandang yang berbeda untuk menambahkan perhatian pada komposisi. Jangan takut turun ke tanah untuk mendapatkan angle frog eye view, memanjat dinding atau pohon untuk bird eye view. Anda juga bisa mendekat dan fokus pada detail yang kecil, atau sebaliknya memperluas area. Beberapa efek aplikasi bisa dipakai untuk menambahkan variasi yang keren antara lain tilt-shift, distortion, dan selective focus/blur.
7. Black and White
Ada beberapa alasan mengapa foto dibuat hitam putih. Diantaranya adalah agar lebih kuat esensi fotonya, menghapus warna-wana yang tidak diperlukan, memanfaatkan kelebihan backlight dan siluet, melindungi gambar yang bising atau buruk.
8. Crop
Terkadang hal-hal terjadi dengan cepat dan Anda perlu bereaksi langsung untuk memotret, tanpa perlu waktu untuk memikirkan komposisi. Tak masalah karena resolusi kamera yang semakin tinggi dengan gambar yang tajam membuat Anda lebih leluasa untuk melakukan pemotongan gambar atau cropping. Banyak aplikasi yang mendukung cropping, bahkan kebanyakan smartphone sudah menjadikannya fitur built-in. Bisa jadi, satu foto bisa menghasilkan berbeda angle yang berbeda berkat crop ini. Crop yang tepat bisa mengubah atau meningkatkan konteks gambar.
9. Pergunakan Aksesoris
Jika ingin serius dalam mobile photography, Anda bisa menggunakan beberapa aksesoris gear yang kini sudah tersedia. Seperti mini tripod; lensa magnetik tambahan untuk efek : macro, fish eye, telephoto, dan sebagainya. Jika ingin memotret di dalam air, casing underwater untuk ponsel juga sudah ada yang menjualnya.
10. Sering memotret dan upload
Kelebihan mobile photography seperti halnya kamera digital adalah kita bisa memotret sebanyak mungkin tanpa takut kehabisan film, kecuali jika baterai habis atau memori penuh. Seringlah memotret berbagai obyek yang menarik di sekitar Anda. Karena ini akan mengasah insting fotografi. Rajin upload di photo sharing seperti Instagram juga berguna, karena bisa mendapat komentar atau masukan dari pengguna lain.
Kamera ponsel pun bisa menjadi tool untuk produksi stock foto berkualitas. Karena yang membuat Anda profesional adalah mata, pikiran, dan skill, bukan gear atau kamera. Mungkin smartphone tidak akan menggantikan kedigdayaan kamera DSLR, tetapi bisa menjadi alternatif. Kamera smartphone membuat pengguna bisa bereksperimen dengan fun. Anda menjadi terasah untuk eksplorasi dengan lebih intim sembari meningkatkan spontanitas. Selamat berkarya dan bersenang-senang dengan mobile photography. (*)
Sumber : www.selular.co.id
0 komentar:
Posting Komentar