BODYNYA ramping dipadu dengan layar yang lega, menimbulkan kesan pertama yang menarik ketika menjajal ponsel cerdas ZTE terbaru yang sudah mengusung sistem operasi Jelly Bean ini. Ponsel ini diberi nama ZTE Grand X berkode V970M. Beruntung bagi penggemar gadget di Tanah Air, ponsel besutan vendor asal Cina ini baru saja diluncurkan ZTE di Indonesia. Meski tipis, namun kesan kokoh terasa dari smartphone dual core ini.
Wajar saja, sebab dalam pembuatan desainnya, ZTE mengaku terinspirasi dari desain mobil-mobil sport lewat tampilan, feel yang aerodinamis, material lebih awet serta eksklusif. Pada bagian tertipis, ketipisannya hanya 9,9 mm dengan bobot hanya 130 gram, terasa ringan saat digenggam.
Peluncuran dilakuksan di Mezza9 Restaurant, Prive Club, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/12) lalu. ZTE mengatakan bahwa desain ini dikembangkan dan dipatenkan sendiri oleh ZTE. "Jadi tak perlu takut kena perang paten," tukas salah satu perwakilan ZTE Indonesia.
Tak hanya bodi tipisnya yang menawan, smartphone dengan kode V970M ini juga memiliki layar yang kinclong. Maklum, pihak pembesut memakai kerapatan piksel hingga 256ppi. Diklaim, layar ini mampu memunculkan warna yang lebih alami dibanding layar AMOLED.
Layar IPS-nya cukup lega dengan ukuran 4:3 inci mengusung resolusi QHD (960x540 piksel). ZTE mengatakan layar IPS ini tidak terlalu menguras daya baterai dibandingkan jika memakai layar OLED. "Kita memakai layar dengan kerapatan piksel yang cukup tinggi, warnanya lebih natural dan jernih dan tidak melelahkan mata," imbuh Natalie Susanto dari ZTE Indonesia.
Berbekal sisitem operasi Jelly Bean atau Android 4.1.1, maka berarti smartphone dual core 1 GHz tersebut sudah memiliki Project Butter, hasil peningkatan performa yang dilakukan Google. Dan, berselancar di atas menu dan memilih aplikasi tidak diganggu oleh adanya lag. Layar sentuhnya juga terasa responsif.
Kamera menjadi salah satu yang diunggulkan oleh produsen asal Cina tersebut. Meski pasar ponsel pintar dibanjiri dengan pembekalan kamera beresolusi tinggi, yakni 8 Megapixel ke atas, ZTE memilih resolusi 5 megapixel. Namun di sini, ZTE memperkaya fitur di dalamnya.
Banyak fitur menarik yang bisa dijumpai antara lain HDR photo, burst shot, face detect, smile detect, panorama hingga multiangle. Ketika dicoba di tempat low light, hasilnya fotonya tidak terlalu mengecewakan.
Vendor yang mulai naik kelas dengan memproduksi ponsel kelas mid-end keatas ini mengaku, meniadakan kamera depan agar harganya tetap tak terlalu mahal. Ponsel yang dirancang dengan GPU Power VR SGX 531, ROM 4GB dan RAM 512MB ini dibanderol Rp 2.299.000 dan sudah mulai tersedia di pasaran. (*)
Spesifikasi:
- Layar: Amoled 4.3 inch beresolusi 960 x 540 piksel
- Processor: ARM Cortex-A9 1GHz dual-core
- Sistem Operasi: Android 4.1.1 Jelly Bean
- Konektivitas: GPRS, EDGE, HSDPA, HSUPA, WLAN Wi-Fi 802.11 b/g/n,
Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v2.1 with A2DP, EDR,
USB, microUSB v2.0
- Chipset: Nvidia Tegra 2
- Memori: ROM 4 GB RAM 512 MB, microSD up to 32 GB
- Kamera: 5 Megapiksel
- Video: 1080p Secondary, VGA
- Browser HTML
- Radio Stereo FM radio with RDS
- GPS with A-GPS support
- Baterai: Standar Li-Ion 1650 mAh
Wajar saja, sebab dalam pembuatan desainnya, ZTE mengaku terinspirasi dari desain mobil-mobil sport lewat tampilan, feel yang aerodinamis, material lebih awet serta eksklusif. Pada bagian tertipis, ketipisannya hanya 9,9 mm dengan bobot hanya 130 gram, terasa ringan saat digenggam.
Peluncuran dilakuksan di Mezza9 Restaurant, Prive Club, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/12) lalu. ZTE mengatakan bahwa desain ini dikembangkan dan dipatenkan sendiri oleh ZTE. "Jadi tak perlu takut kena perang paten," tukas salah satu perwakilan ZTE Indonesia.
Tak hanya bodi tipisnya yang menawan, smartphone dengan kode V970M ini juga memiliki layar yang kinclong. Maklum, pihak pembesut memakai kerapatan piksel hingga 256ppi. Diklaim, layar ini mampu memunculkan warna yang lebih alami dibanding layar AMOLED.
Layar IPS-nya cukup lega dengan ukuran 4:3 inci mengusung resolusi QHD (960x540 piksel). ZTE mengatakan layar IPS ini tidak terlalu menguras daya baterai dibandingkan jika memakai layar OLED. "Kita memakai layar dengan kerapatan piksel yang cukup tinggi, warnanya lebih natural dan jernih dan tidak melelahkan mata," imbuh Natalie Susanto dari ZTE Indonesia.
Berbekal sisitem operasi Jelly Bean atau Android 4.1.1, maka berarti smartphone dual core 1 GHz tersebut sudah memiliki Project Butter, hasil peningkatan performa yang dilakukan Google. Dan, berselancar di atas menu dan memilih aplikasi tidak diganggu oleh adanya lag. Layar sentuhnya juga terasa responsif.
Kamera menjadi salah satu yang diunggulkan oleh produsen asal Cina tersebut. Meski pasar ponsel pintar dibanjiri dengan pembekalan kamera beresolusi tinggi, yakni 8 Megapixel ke atas, ZTE memilih resolusi 5 megapixel. Namun di sini, ZTE memperkaya fitur di dalamnya.
Banyak fitur menarik yang bisa dijumpai antara lain HDR photo, burst shot, face detect, smile detect, panorama hingga multiangle. Ketika dicoba di tempat low light, hasilnya fotonya tidak terlalu mengecewakan.
Vendor yang mulai naik kelas dengan memproduksi ponsel kelas mid-end keatas ini mengaku, meniadakan kamera depan agar harganya tetap tak terlalu mahal. Ponsel yang dirancang dengan GPU Power VR SGX 531, ROM 4GB dan RAM 512MB ini dibanderol Rp 2.299.000 dan sudah mulai tersedia di pasaran. (*)
Spesifikasi:
- Layar: Amoled 4.3 inch beresolusi 960 x 540 piksel
- Processor: ARM Cortex-A9 1GHz dual-core
- Sistem Operasi: Android 4.1.1 Jelly Bean
- Konektivitas: GPRS, EDGE, HSDPA, HSUPA, WLAN Wi-Fi 802.11 b/g/n,
Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot, Bluetooth v2.1 with A2DP, EDR,
USB, microUSB v2.0
- Chipset: Nvidia Tegra 2
- Memori: ROM 4 GB RAM 512 MB, microSD up to 32 GB
- Kamera: 5 Megapiksel
- Video: 1080p Secondary, VGA
- Browser HTML
- Radio Stereo FM radio with RDS
- GPS with A-GPS support
- Baterai: Standar Li-Ion 1650 mAh
Sumber: dirangkum dari detiknet, iskarujicom, suksescom
Foto: fonearena.com
Foto: fonearena.com
0 komentar:
Posting Komentar